JIKA AKU MENJADI GURU PROFESIONAL
Guru adalah
orang yang berjasa untuk orang2 yang ada di dunia ini. Karna guru mampu
melahirkan orang-orang hebat. Maka dulu kerap kali
kita mendengar bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, sebab guru pada waktu dulu kehidupannya masih sangat
pas-pasan, dikarenakan sangat kecilnya gaji atau “tanda jasa” guru. Dengan
sabar dan ikhlas, seorang guru memberikan pengajaran kepada murid-muridnya agar
kelak bisa menjadi generasi yang bisa merubah bangsa menjadi lebih baik.
Guru adalah kunci perubahan peradaban. Namun tidak
sedikit pula kita lihat guru yang mengajar asal-asalan dan tidak serius dalam
mengajar, guru seperti ini tidaklah termasuk ke dalam golongan “guru sebagai
pahlawan tanpa tanda jasa”.
Kini, banyak ditemukan
guru hanya berorientasi pada material saja, tanpa memikirkan tugasnya yang
begitu mulia. Banyak paradigma guru yang menganggap guru hanya sebagai profesi.
Tuntutan pemenuhan kebutuhan inilah yang menyebabkan guru saat ini
menomorduakan tugasnya. Yang kemudian pemerintah melaksanakan program
sertifikasi, agar mampu meningkatkan kualitas dan meningkatkan kesejahteraan hidup guru. Walopun pada kenyataannya, justru mereka
meningkatkan gaya hidup, bukan kualitas. Hal ini sangat memprihatinkan masa
depan bangsa kita. Paradigma yang salah inilah yang mengakibatkan pendidikan
Indonesia tidak kunjung membaik.
Maka dapat
disimpulkan bahwa, guru yang sudah tersertifikasi tidak menjamin seorang guru
itu adalah guru yang profesional. Jika saya kelak menjadi guru, saya ingin
merubah paradigma guru yang sudah mulai melenceng saat ini.
Jika saya menjadi
guru yang profeisonal, saya akan mengabdikan jiwa dan raga saya untuk bangsa ini. Saya mengajar dengan tulus
dan ikhlas, tanpa memikirkan seberapa besar gaji yang saya terima. Karena saya harus selalu memberikan yang
terbaik untuk bangsa, dan saya tidak ingin ada siswa yang putus sekolah hanya
karena tidak ada biaya. Saya ingin jadi Penerus Pengajar Bangsa yang
bertanggung jawab. Saya harus mampu menjadi panutan bagi murid saya kelak,
sehingga tingkah laku saya juga harus
dijaga. Selanjutnya saya juga akan menjadi orang tua kedua bagi murid saya.
Jadi sebagai guru saya juga harus bisa menjadi teman sharing bagi siswa saya
karena inilah metode pendekatan guru kepada siswa.
Saya juga ingin dihormati
oleh murid2 saya nantinya, karena saat ini bnyak guru2 yang kurang dihormati
oleh peserta didiknya. Untuk menjadi
guru yang profesional, Saya akan selalu mengasah kemampuan saya, dan tetap
terus belajar, walaupun saya adalah seorang guru. Oleh karena itu, saya akan
selalu mereformasi diri, dengan perkembangan zaman saat ini, dengan tetap
memfilter perkembngan yg
ada.
Di era globalisasi ini, saya harus
memanfaatkan teknologi yang ada. Hal ini akan saya terapkan dalam pemberian
materi pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi yang semakin maju saat ini.
Sehingga siswa dibuat lebih nyaman atau bahkan merasa seperti tidak belajar
karena begitu menyenangkannya. Begitu majunya teknologi saat ini, akan
semakin mempermudah proses pembelajaran. Dan saya sebagai seorang guru yang
profesional tidak ingin ketinggalan zaman ataupun ketinggalan informasi dengan
murid2 saya.
Di dalam kelas, siswa mempunyai gaya belajar atau
kecerdasan yang berbeda, ada yang visual, auditorial, dan kinestetik. Sehingga
ketika mengajar, saya harus menggunakan metode yang bisa di pahami oleh semua
siswa. Agar smua siswa mampu memahami materi ajar yang saya berikan. Dalam proses pembelajaran, saya akan bersikap
fleksibel. Bersikap
terbuka terhadap perubahan atau pendekatan baru yang dapat membantu saya untuk
memperoleh hasil yang diinginkan. Menerima masukan dari murid2 baik berupa
informasi maupun kritikan saya dalam mengajar di kelas, yang sifatnya
membangun. Serta saya akan menciptakan suasana kelas yang nyaman, menyenangkan,
dan tidak membosankan. Dan membuat siswa untuk terampil dan berpikir kritis,
tidak malu untuk mengeluarkan ide2 mereka pada saat belajar bersama di kelas.
Sehingga antara saya, dan siswa yang ada di klas dapat saling bertukar pikiran
dan informasi.
Di dalam kelas pun, saya harus selalu aktif terhadap siswa yang kurang aktif.
Sehingga saya dapat mengetahui apakah setiap siswa telah memahami materi yang
diajarkan dengan baik. Selain itu,
saya harus dapat meyakinkan kepada murid-murid bahwa saya telah mengajarkan
pelajaran dengan sejelas-jelasnya. Sehingga mereka tak perlu lagi bersusah
payah mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Karena tak semua pelajar
dapat mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah.
Guru tidak hanya sekedar mengajar untuk menuntaskan kompetensi tetapi juga
mananamkan karakter kepada siswa juga perlu agar siswa yang tadinya kurang baik
menjadi baik dan dapat berprestasi demikian juga dengan moralnya. Sehingga saya
harus bersabar dan ulet dalam melaksanakannya. Memang sulit untuk menjadi guru yang profesional, tetapi
saya yakin suatu saat nanti saya dapat mewujudkan itu semua. Karena guru adalah
pekerjaan yang sangat mulia, pekerjaan mulia ini akan lebih mulia lagi apabila
didukung dengan segenap kemampuan terbaik kita. Maka sudah menjadi keharusan
dan kewajiban saya untuk menjadi penerus pengajar bangsa yang profesional dan
meluruskan paradigma guru yang mulai melenceng, untuk kemajuan dan mencerdaskan
anak-anak bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar